Pengaruh Terorisme yang Mengatasnamakan Agama terhadap Keberagaman di Indonesia

Authors

  • Pipit Widiatmaka
  • Muhammad Lukman Hakim

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman suku, budaya, agama dan lain sebagainya, sehingga tidak dipungkiri banyak negara yang memuji keindahan tersebut, namun kelebihan tersbut bisa menjadi bencana bagi bangsa ini karena rawan konflik yang bisa mengakibatkan disintegrasi nasional. Terorisme merupakan tindakan radikal yang dapat mengancam keberagaman di Indonesia, selain itu tindakan tersebut juga mencemarkan nama baik agama Islam karena menggunakan dalih agama Islam (jihad). Padahal agama Islam adalah rahmatan lil alamin yang menolak kekerasan dan menjunjung tinggi persatuan. Mirisnya lagi para pelaku sebagian besar dilakukan oleh pemuda, yang notabane-nya generasi penerus bangsa. Di sisi lain, terorisme juga mengancam eksistensi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, karena para pelaku mengencam dan menolak dasar negara dan semboyan tersebut. Fenomena ini harus segera ditindaklanjuti agar tidak menjadi suatu budaya merambah ke generasi pemuda mendatang. Pendidikan multikultural menjadi salah satu solusi yang terbaik untuk menaggulangi tindakan tersebut, menggingat Indonesia adalah negara yang majemuk. Agar pendidikan multikultural bisa berjalan dengan efektif, tidak hanya diimplementasikan di jalur pendidikan formal (sekolah) saja, namun juga harus diimplementasikan di jalur pendidikan nonformal (keluarga), karena keluarga menjadi pondasi dalam membentuk karakter anak didik

Author Biographies

Pipit Widiatmaka

    Fast traslate Icon translate     Fast traslate Icon translate Asisten Peneliti di Pusat Studi Pesantren dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Brawijaya

Muhammad Lukman Hakim

    Fast traslate Icon translate

References

Alfian. (1991). Komunikasi Politik dan Sistem Politik di Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Amirsyah. (2012). Meluruskan Salah Paham Terhadap Deradikalisasi. Jakarta: Grafindo

Arrahmahnews. com. (2016). Ada 260 Kasus Teroris di Indonesia dan Lebih dari 1000 Orang Ditangkap. Mei 26, 2016.. https://arrahmahnews.com/2016/05/26/ada-260-kasus-teroris-di-indonesia-dan-lebih-dari-1000-orang-ditangkap/. Diakses 5 September 2016

Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 tentang Terorisme

Hamdi, Imam. (2016). BNPT Sebut Ada 2,7 Juta Orang Indonesia Terlibat Terorisme. 20 Januari 2016. https://m.tempo.co/read/news/2016/01/20/063737905/bnpt-sebut-ada-2-7-juta-orang-indonesia-terlibat-terorisme. Dikases pada tanggal 31 agustus. 2016.

Hardiman, F.B. (2002). Belajar dari Politik Multikulturalisme. Pengantar dalam Kymlicka. 2002. Kewargaan Multikultur: Teori Liberal Mengenai Hak-Hak Minoritas. Terjemahan oleh Adlina Afmini Eddi dari judul “Multicultural Citizenship: A Liberal Theory of Minorityâ€. Jakarta: LP3S

Hendropriyono. (2009). Terorisme: Fundamentalisme Kristen, Yahudi Islam. Jakarta: Kompas

Misrawi, Zuhairi. (2010). Pandangan Muslim Moderat: Toleransi, Terorisme, dan OASE Perdamaian. Jakarta: PT Kompas Nusantara

Nasiona.tempo.co. (2021). Friski Riana. Eks Napi Teroris: Pelaku Teror di Gereja Katedral Makassar Sel Lama JAD. 21 April 2021.https://nasional.tempo.co/read/1448771/eks-napi-teroris-pelaku-teror-di-gereja-katedral-makassar-sel-lama-jad. Diakses 29 April 2021

Nasional.kompas.com. (2021) Tatang Guritno, Fakta-fakta Seputar Pelaku Penyerangan Mabes Polri https://nasional.kompas.com/read/2021/04/01/06311401/fakta-fakta-seputar-pelaku-penyerangan-mabes-polri?page=all. Diakses 28 April 2021

Prayudi. (2009). Analisis Kritis Terhadap Tuduhan Terorisme Terhadap Islam. Jurnal Paradigma. Volume 13, Nomor 3, September 2009. Hal. 1-16

Purwawidada, Fajar. (2014). Jaringan Baru Terorisme Solo. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Rosyanda, Dede. (2014). Pendidikan Multikulturalisme di Indonesia Sebuah Pandangan Konseptual. Jurnal Sosio Didatika. Volume 1, Nomor 1, Mei 2014. Hal 1-12

Sumantri, Arga. (2016). Usia Produktif Rentan Jadi Pelaku Teror. 09 Mei 2016.. http://news.metrotvnews.com/peristiwa/8N0qYaAb-usia-produktif-rentan-jadi-pelaku-teror. Diakses 5 September 2016

Tilaar, H.A.R. (2004). Multikulturalisme: Tantangan-Tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi Penididikan Nasional. Jakarta: Grasindo

. (1991). Tinjauan Pedagogis Mengenai Pemuda: Suatu Pendekatan Ekosentris. Kumpulan tulisan dalam buku “Pemuda dan Perubahan Sosialâ€. Jakarta: LP3ES

Tim Bahtsul Masail HIMASAL. (2020). Fikih Kebangsaan: Merajut Kebersamaan di Tengah Kebhinekaan, Kediri: Lirboyo Press dan LTN Himasal Pusat.

Trimbunjogja.com. (2012). Farhan cs Ingin Solo Layaknya Poso dan Ambon. 7 September 2012 09:40. http://jogja.tribunnews.com/2012/09/07/farhan-cs-ingin-solo-layaknya-poso-dan-ambon. Diakses 5 September 2016.

Wahid, Abdul,. Sunardi., dan Sidik, Muhammad Imam., (2011), Kejahatan Teorisme-Perspektif Agama, HAM, dan Hukum, Bandung: Refika Aditama

Downloads

Published

2021-07-12